GO GREEN!
kata yang sudah tidak asing didengar untuk pencegahan global warming, tapi siapa bisa jamin itu efektif dilakukan hanya dengan slogan, tanpa DO IT!. sementara banyak gedung dan pabrik2 pencakar langit bermunculan merajalela diatas bumi kita. dengan standard ramah lingkungan yang rendah. tapi, tahukah di luar sana banyak sekali hewan kutub mencari tumpangan ke daerah lebih dingin, karena tempat tinggalnya telah dihancurkan segerombolan es mencair karena suhu panas bertambah. dan keseimbangan alam berubah. maukah bangsa manusia yaitu YOU. menjadi berikutnya yang lebih parah. jadi saya berpikir daripada aktif mengumbar slogan tanpa ada tindakan, saya menyumbang konsep dan semoga ada yang baca nieh.hehehe yang dilatar belakangi dengan dibawah ini :
tanah yang potensial untuk tumbuhan, demi kelangsungan hidup manusia juga, semakin berkurang dan habis menjadi bangunan pencakar langit serta tempat hiburan glamours atau pemborosan SDA saat ini.
bisakah dipikir betapa kritisnya kondisi ini. tidak ada lagi tumbuhan yang memberikan oksigen berkualitas. itu latar belakang pertama.
manusia hidup dengan sampah !!! TAK KAGET lagi, apalagi keadaan sat ini, plastik, kertas, bahan kimia memicu emisi gas kaca semakin tinggi. yang sulit diurai. latar belakang kedua.
seperti kita ketahui, plastik bahan sulit diurai daripada kertas. dan banyak ditemukan dalam peralatan dapur rumah tangga, bisa dibayangkan berapa banyak rumah tangga di dunia.hehehehehhe....
bisa menyebabkan global warming masal.
seperti gelas, sendok, garpu, wajan, sutil, dan juga piring dan banyak lagi.semua peralatan rumah tangga yang mengandung bahan plastik. dan pastinya menambah daftar penyebab tingginya efek rumah kaca, karena semakin banyak memproduksi peralatan tersebut, semakin banyak plastik yang akan sulit diurai. so apa yang bisa dilakukan.
banyaknya koran dan kertas dalam timbunan sampah dan tak terpakai, seperti halnya disamping, sangat disayangkan hanya berlalu, karena secuil kertas tersebut bisa menjadi solusi utama mencegah global warming. ya gak siehh!!!. pasti bertanya-tanya buat apa coba.
oke begini!. pasti sudah banyak yang mengenal bubur koran untuk hasta karya, lukisan dan hasil karya lain. namun itu semua bernilai prestisge, tidak semua orang memakai, atau berminat. apabila disangkut pautkan semua latar belakang tadi, saya memiliki ide, bahwa pot bunga untuk hiasan pekarangan dls. yang sudah konsumtif digunakan berbagai kalangan terbuat dari tanah liat, yang harusnya tanah liat ini potensi besar untuk tanaman dan subur, bisa untuk kelangsungan hidup bukan. dan peralatan rumah tangga yang berbahan plastik juga sangat banyak, saya coba menawarkan, bila ini terealisasi, adanya new product dengan olahan traditional bernama :
berasal dari bahasa portugis "VIDA MELHOR" berarti kehidupan dan "PARA UMA MELHOR" adalah menuju kehidupan lebih baik. sebuah nama brand untuk usaha yang menjalani bidan recycle koran atau kertas yang dijadikan bahan pembuatan pot bunga, dan lapisan peralatan rumah tangga, seperti pelindung atau pegangan tangan pada sutil, gelas, dan piring. dengan begitu tanah liat tidak berkurang untuk dijadikan pot. dan plastik tidak banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga. btw. maaf ye kalau gambarnya jelek. just example. hehehe.
jadi koran atau kertas recycle dihancurkan menjadi bubur dengan sedikit campuran air dan tepung kanji untuk menambahkan pengeras, dan setelah membentuk tekstur agak padat, dicetak sesuai cetakan gelas, pegangan sutil dan pot, didiamkan selama paling lama 1 minggu, dan untuk memastikan padat dan tidak rusak designnya, maka dioven selama beberapa menit saja, dan packaging sesuai design yang diinginkan dan bentuknya serta pewarnaan sesuai keinginan konsumen atau keputusan perusahaan. WOW, bayangkan plastik berkurang dan kembali pada kertas. apalagi peralatan rumah tangga untuk ibu menjadi ramah lingkungan dan bervariasi. sayang gambarnya belum ahli membuat, tapi tunggu aja yee...bisa di praktekan di rumah, sebagai awal buatlah pot kecil dari bubur kertas atau koran ini.
selamat mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar