“I want to my twelve, come here! And say To me!”. Salah satu dialog dalam sign sebuah film MEN OF HONOR. Tidak semua film yang terinspirasi dari kisah nyata bisa membuat motivasi yang nyata dan penonton bisa berempati, namun pasti ada dari sekian ribu film dari kisah nyata memiliki power dan kekuatan imajinasi, persuasive, dan positif impact pada penonton, salah satunya adalah Men Of Honor.
Sebuah film terinspirasi oleh Carl Brashear yang diperankan oleh Cuba Gooding Jr ini mengisahkan seorang anak terlahir di tengah-tengah masa apartheid, dimana warna kulit adalah penentu kasta dan pekerjaan mereka. Orang kulit hitam tetaplah seorang budak. Sehingga menjadi anak petani membuat Carl berpikir lebih baik tidak masuk sekolah daripada melihat Ayahnya membajak sawah dan harus selesai sesuai waktu yang ditentukan atau keluarga ini akan kelaparan, namun tahukah apa respon orang tua yang bisa saja dengan kehidupan di masa itu seorang anak bisa hilang kebebasan untuk mendapat pendidikan demi ekonomi keluarga. Tapi, Ayah Carl mengijinkan Carl membantu dengan berkata bila diterjemahkan “ Nak, berjanjilah kau tidak akan menjadi seperti aku, dan suatu saat kau akan keluar dari sini”.
Saya tahu tidak semua orang akan berpendapat sama namun saat saya melihat film ini bersama dengan 3 teman saya yang lain, kami memiliki pikiran dan suasana emosi yang sama. Ketika duduk di bangku setinggi sekitar 100 cm dan menonton film ini, di benak saya berpikir “ Oh My God, mengapa saya yang masih begitu sempurna dalam fisik bisa merasa putus asa dalam perjalanan hidup saya dan harusnya saya bisa membuat suatu keputusan..I don’t want to be a looser ! ”. bisa anda bayangkan pengaruh untuk tergerak seperti itu tidak semua film bisa memberikan pada penontonnya.
Saat kesempatan hadir untuk mengantarnya menuju cita-citanya menjadi penyelam. Ayahnya berpesan “Don’t trust somebody and never come back forever before you’re be success and when the condition being hard and surely happen, just break the rule”. Dan sebuah radio dengan nama A-S-N-F (A Son Never Forget) yaitu berarti seorang anak lelaki yang tak terlupakan ikut serta mengantarnya menuju mimpinya. Tak seindah dibayangkan bagi kelompok kulit hitam termasuk Carl akan kenyataan dimana karena dalam kelautan hanya ada 3 pilihan bagi kaum kulit hitam yaitu, menjadi koki, juru parkir atau keluar. Bisa digambarkan betapa kentalnya politik apartheid masa itu. Untuk berenang di laut pun ada jadwal tersendiri bagi kulit hitam dan ingat akan perkataan Ayahnya “break the rule”, akhirnya tiba-tiba dia terjun ke laut, berenang, mengalahkan Seniornya, padahal itu bukanlah jadwal bagi kulit hitam untuk berenang, namun dari situlah awal sejarah yang mengubah segalanya sampai detik ini. Dengan mengirimkan 200 lamaran pada sekolah penyelam yang dimana dari awal oleh Sunday Billy (Master Chief penyelam utama) tidak lain adalah pembina sekolah tersebut sebenarnya meragukan dan hanya dipandang sebelah mata, namun Carl lolos berbagai tes dan disini anda semua bisa lebih detail melihatnya langsung. Sebab di dalam sign dialog pertemuan Carl di pintu masuk sekolah penyelam dengan Sunday Billy sampai akhirnya boleh masuk setelah berjam-jam menunggu karena hanya mengucap “di desa kami penyelam tidak bisa kelaut tapi membajak sawah” itu rangkuman perkataan Carl pada Sunday pada sign tersebut.
Saat anda tahu bahwa kondisi telah menolak keberadaan anda, bahkan kecurangan terjadi sewaktu-waktu, dan apa yang anda lakukan saat titik jenuh menghampiri anda, menyerah, maju, atau diam saja. Bila anda memilih “break the rule” dan “take a risk” itulah yang dilakukan Carl dalam meraih cita-citanya sebagai A Son Never Forget. Mulai dari 9 jam di kedalaman laut dengan suhu dingin sampai melewati perlakuan diskriminasi karena satu-satunya orang kulit hitam di sekolah penyelam. Dia sebagai pelopor dan motivator secara tidak lisan tapi dalam kisahnya yang nyata dia menunjukkan sebagai sosok yang bisa membuat keputusan akan hidupnya, tegakkan prinsipnya di tengah-tengah orang yang melawannya, dan hebatnya dia bisa membuat Billy Sunday yang kontra menjadi pro dan inspirasi baginya saat musibah kehilangan kakinya di puncak karirnya.
Bagi saya film ini benar-benar bisa memberikan pesan dan kesan nyata, bukan karena siapa yang memerankan, tapi apa kata yang diucapkan setiap signnya akan selalu impressed atau berkesan dan tak terduga. Contoh, pada saat telah mengalami kecelakaan bahwa kakinya yang hampir putus membuatnya tak bisa menyelam lagi. Karena dia telah menjadi pusat perhatian, beritanya dimuat di Koran dan dibaca oleh Sunday jadi Sunday mengirimnya sebuah surat yang didalamnya terdapat Koran berjudul kurang lebih intinya begini “seorang pilot ditugaskan penuh kembali setelah diamputasi”. Pasti kalian berpikir apa yang akan dilakukan Carl, secara gila saja kalu sampai diamputasi akankah dia rela kehilangan kakinya, atau dia akan menganggap itu sambil lalu. Tapi, ternyata tidak. Carl memilih amputasi dan meminta bisa dikembalikan tugas. Karena cita-citanya menjadi penyelam utama belum tercapai. Namun, tak semudah itu.
POWER OF MEDIA
Saat Carl mulai bangkit dan karakter “break the rule” nya hadir kembali, Carl percaya akan Sunday dan Sunday tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu Carl kembali ditugaskan. Dengan pembuktian pada kepala dewan dan bisa melawan Kapten Frank yang menghalangi karir Carl. Yaitu, dengan cara membuat marah ide dari Sunday, dari sini terbukti lagi bahwa setiap kata pasti membawa makna dan selalu menimbulkan teka-teki pada benak penonton apa yang terjadi selanjutnya.
Sunday menemui Frank dan meminta pengajuan pada Kepala Dewan Senior untuk menugaskan kembali Carl dengan member kesempatan 4 minggu berlatih. Frank berkata “No”. lalu dengan santainya dalam adegan dign ini Sunday hanya membuka pintu, ternyata kumpulan media sudah menunggu di depan dan berteriak-teriak “benarkah pak, Carl akan ditugaskan kembali secara penuh..iya benarkah pak…..akankah dia menjadi pahlawan…(teriakan-teriakan wartawan) ”. pintu ditutup kembali oleh Sunday dan tahukah jawaban Frank “FINE” hanya itu setelah melihat kerumunan media. Bisa anda piker disini banyak sekali pelajaran yang bisa diambil mulai membranding diri dari kisah Carl yang tak pernah berhenti meskipun keadaan semakin sulit, dia hanya satu pedomannya yaitu perkataan Ayahnya sebelum dia berangkat menuju karirnya. Dan dia ingin menjadikan bahwa kaum sepertinya juga layak dapat lebih. Hingga cara-cara jitu dan taktiknya yang cerdas mulai dia bisa merekomendasikan Carl ke sekolah penyelam sampai Carl diujung tanduk musnahnya karirnya sebagai penyelam, dia bisa tahu apa yang harus dilakukan dengan waktu sedikit dan pressure atau tekanan yang meningkat.
Media tidak bisa dihindarkan efeknya saat sudah menyangkut opini public dan itu cara yang dipakai oleh Sunday. Hingga akhirnya kata-kata motivasi Sunday pada Carl saat pengujian menentukan karir mereka berdua dihadapan para dewan dan keluarga Navy, yaitu berjalan 12 langkah dengan alat selam dari tembaga seberat 290 pon. ASTAGA! Betapa bisa dibayangkan 6 langkah saja kaki palsunya itu sudah bisa patah. Namun, cara motivasi Sunday yang begitu gigih dan kreatif membuat mereka bisa mematahkan apa yang telah diragukan banyak orang yang kontra dengan mereka. Sehingga, I love this film especially dengan kata-kata Sunday di langkah ke-11 menuju ke-12 “I want to my twelve, come here! And say To me!”. Dan nyatanya masihkah anda lihat bahwa bagi orang kulit hitam hanyalah budak, koki, juru parkir dan sejenisnya di masa ini. Nothing! Semua itu telah tiada, dan itu bisa jadi bukti siapa peran yang ikut serta mengubah rule yang kaku ini. Akhirnya Carl Breasher adalah orang kulit hitam pertama di dunia kelautan pada masa itu dan dikuti seterusnya revolusi dari yang lain.
Rangkuman inti isi kata-kata terinspiratif dalam film dalam terjemahan Indonesia (hanya inti), SEE, LISTEN AND SEARCH, UNDERSTAND, TAKE EVERYTHING YOU CAN TAKE :
· “berjanjilah kau tidak akan menjadi seperti Ayah, suatu saat kau akan keluar dari sini” Ayah Carl
· “aku hanya ingin anakku tetap bersekolah meskipun aku hanyalah petani” Ayah Carl
· “jangan pernah kembali menemuiku atau ibumu sebelum kau berhasil, dan bila keadaan menjadi sulit dan pasti akan terjadi itu, janganlah menyerah hanya langgar peraturannya.” Ayah Carl
· “peselam tanpa punggung tidaklah berarti apa-apa” Carl
· “Saya ditugaskan untuk masuk sekolah peselam bukan menjadi juru masak” Carl
· “menyelam adalah pekerjaan terberat dalam angkatan, jadi siapa yang mau keluar sekarang” Sunday
· “saya sadar bahwa telah banyak yang saya korbankan demi menjadi penyelam, keluarga, anak, jadi saya mau melakukan pengujian ini sekarang didepan semua yang ada disini agar semua tak menjadi sia-sia, bila saya mendapatkan 12 langkahku, tolong kembalikan jabatanku sedia kala dan bertugas penuh dalam angkatan ini. Karena ini berdasarkan apa yang saya ingin dapatkan, yaitu Kehormatan ” Carl
· DLL
3 komentar:
kakak, kakak punya video 12 langkahnya dgn subtitle bahasa indonesia ga? aku nyari2 tapi ga ketemu kak...
kalo ada, comment balik ke blogku aja ya kak. thank u. :)
Ida Mayasari : ada adek :), kalau mau minta alamat emailmu ajaaaa..gimana?
mnta video nya dong :) bgus bgt .
kirim ke
danghyang_22@yahoo.co.id
dbtuhkan utk mentoringg hehe
Posting Komentar